Minggu, 04 Juli 2010

IKIP MENANGIS...!


Institute keguruan dan ilmu pendidikan (ikip) MATARAM saat ini sedang menangis. Bagaimana tidak, permasalahan bertubi-tubi hadir silih berganti dan sama sekali tidak memiliki solusi yang gurih dan hangat untuk mencairkan kebekuan segala permasalahan yang sedang terjadi. Mahasiswa yang apatis terkadang menjadi kendala terwujudnya suatu peubahahan dalam atmosphere kampus. Keegoisan mementingkan kepentingan pribadi para mahasiswa menjadi penyakit menahun yang sulit diobati. Para mahasiswa hanya berpikir how to getting high score n cepat wisuda, THAT’S ALL !!!. Dari sekitar 13.000 mahasiswa hanya segelintir mahasiswa yang sudi memikirkan kemajuan dan kedamaian ALMAMATERNYA. Bagaimana IKIP bisa melahirkan calon guru yang professional jika keadaan pabrik untuk mencetak para calon guru yang professional tersebut amburadul, tidak terorganisir dan tidak terawat dengan baik. Mari kita sorot dari hal yang terkecil ; dari aspek pakaian apakah pantas seorang calon guru mamakai pakaian sexy, kaos oblong, celana robek disana-sini, dan terkadang menggunakan sandal, how come to get high quality teacher?. Itu baru kulit dari permasalahan yang ada di IKIP dan kita belum membedah masalah-masalah pelik lainnya. Tempat parkir yang tidak memadai, WC yang luar biasa ma’ nyuuuss baunya, para pegawai di Fakultas yang kurang ramah (senyum dikit dunkz pak…cakep dech!!) khususnya mahasiswa FPBS mengeluh akan hal ini special for kajur n sekjur). Yang di sayangkan pula masalah adminstrasi yang kurang baik; terkadang banyak mahasiswa yang mengurus KRS menjelang semester. Sebernanya ini merupakan pelanggaran akademis, kartu rencana kok diserahkan pada akhir proses KBM??? Lalu siapa yang kita salahkan birokrasi yang kurang ketat make aturan atau mahasiswa itself yang tidak disiplin. KHS yang masih kosong karena kelalaian dosen memberikan nilai pada fakultas dan itu menyusahkan mahasiswa khususnya saat mengurus beasiswa atau PPL/KKN. Penerimaan maba yang melimpah ruah ; penggabungan kelas terjadi, suasana belajar menjadi tidak kondusif (PR1 n’ PR3 siap mengundurkan diri bila tahun depan ikip menerima maba lebih dari 3000 org, presma said saat acara KP KAMMI berlangsung 12-01-10). Dan masih banyal lagi yang tidak mampu tertulis dalam kertas putih ini. Permasalahan – permasalahan yang ada di kampus IKIP Mataram tidak akan pernah hilang sampai kapanpun apabila kita tidak mau bergerak melakukan suatu perubahan untuk mewujudkan IKIP TERSENYUM KEMBALI

By, Fitriningsi (Co।Keputrian Kebijakan Publik KAMMI IKIP 2010)

6 komentar:

  1. masya ALLAH,,, lanjutkan...

    BalasHapus
  2. jika demikian, mulailah membenahi dari hal yang kecil, mulai dari diri sendiri dan lakukan mulai saat ini. saya rasa itu PAS buat kita semua... SEMOGA..!!!

    BalasHapus
  3. Masya Allah...Semangat!!!

    BalasHapus
  4. life is strugle and strugle is life. never give up facing strugle. your succes is pass the strugle. kami yakin segala kezoliman pasti akan hancur, antara hari ini, besok atau lusa.

    BalasHapus